Woodbrickstone – Arca adalah patung yang menggambarkan sosok orang atau binatang atau bentuk representasi yang nyata dan diukir dalam bahan yang tahan lama seperti kayu, logam atau batu. Arca merupakan patung yang memiliki nilai sejarah, arca dibuat untuk memberikan dokumentasi dari generasi ke generasi, dari generasi sebelumnya ke generasi sesudahnya. Arca mempunyai ukuran khas seukuran atau mendekati ukuran sebenarnya atau dibuat dengan menggunakan skala yang dapat menggambarkan bentuk sebenarnya. Arca yang mewakili orang atau hewan dalam sosok penuh tetapi yang cukup kecil untuk diangkat dan dibawa disebut statuette atau figurine, sedangkan arca yang dibuat satu atau lebih dari dua kali ukuran kehidupanya disebut patung kolosal (Collins) [1].
Di Indonesia, Arca telah dibuat di banyak budaya dari zaman prasejarah hingga saat ini. Arca tertua yang diketahui berasal dari sekitar 30.000 SM. Arca mewakili orang dan binatang yang berbeda-beda, antara nyata dan mitos. Biasanya Arca diletakkan di tempat-tempat umum rumah seni yang berhubungan langsung dengan publik. Arca terbesar di dunia yang pernah dibuat manusia adalah Statue of Unity yang berarti patung persatuan, tinggi arca tersebut mencapai 182 meter (597 kaki). Patung persatuan terletak di dekat bendungan Narmada di Gujarat, India.
Arca kuno sering ditampilkan dengan menunjukkan tampilan yang telanjang dan termuat dari bahan saat itu dibuat. Seniman kala itu beralasan mengkaitkannya seni klasik. Misal, Negara Yunani membangun arca menggunakan marmer putih, tetapi ada juga bukti bahwa banyak patung dilukis dengan warna-warna cerah. Pewarnaan Patung dijelaskan juga sebagian besar warna telah lapuk seiring waktu, sisa-sisa kecil dihilangkan selama pembersihan, dalam beberapa kasus jejak kecil tetap ada yang dapat diidentifikasi (Eti Bonn – Muller, 2012) [2]. Pernyataan tersebut disampaikan dalam jejak ekskavasi tim penelitian bidang arkeologi, sebagai bukti bahwa arca dibangun dengan teknologi pada masanya.
Arca secara pasti pada saat-saat tertentu pada zamannya dicat untuk keperluan ritual upacara keyakinan, cat diterapkan dalam satu atau dua lapis hingga beberapa lapis warna. Pewarna pigmen dari bahan dasar alam digiling sampai halus, media pengikat atau perekat pewarnaan juga digunakan dalam setiap penggunaan cat, penggunaan komponen elemen pewarnaan memengaruhi penampilan Arca. Richter pada tahun 1960 lebih jauh mengatakan tentang patung Yunani klasik, “Semua patung batu, baik batu kapur atau marmer, dilukis, baik seluruhnya atau sebagian” [3].
Arca kuno pada abad pertengahan juga biasanya dicat, dengan beberapa masih mempertahankan pigmen aslinya. Pewarnaan patung berhenti selama Renaissance, karena patung-patung klasik yang digali dan ditemukan, yang kehilangan pewarnaannya, dianggap sebagai model terbaik.
Fungsi Arca
Pada masanya arca sangat bermanfaat bagi peradaban dan kehidupan manusia, berikut saya jelaskan mengenai empat fungsi patung di dunia :
- Sebagai interior atau untuk menghias ruangan sehingga menambah keindahan dan memunculkan kenyamanan bagi seseorang yang memasuki ruangan tersebut.
- Sebagai eskterior berfungsi untuk menambah keindahan di luar ruangan , biasanya sering kita temukan di taman kota atau tempat-tempat wisata.
- Sebagai memoriam Arca juga berfungsi sebagai tanda peringatan untuk mengenang jasa seseorang yang perpengaruh atau peringatan peristiwa bersejarah.
- Bidang religius oleh beberapa agama di dunia, patung dipergunakan untuk keperluan pada upacara keagamaan tertentu.
Referensi :
- Collins online dictionary: Colossal “2. (in figure sculpture) approximately twice life-size.”; entry in the Getty Art & Architecture Thesaurus Online
- Eti Bonn-Muller, “Archeological Institute of America: Carved in Living Color“. Archaeology.org. 23 June 2008. Retrieved 30 December 2012
- Richter, Gisela M. A., “The Handbook of Greek Art: Architecture, Sculpture, Gems, Coins, Jewellery, Metalwork, Pottery and Vase Painting, Glass, Furniture, Textiles, Paintings and Mosaics”, Phaidon Publishers Inc., New York, 1960 p. 46
Comments are closed.