Bertahan Dengan Konsep Arsitektur Natural Di Tahun 2017

woodbrickstone – Tren arsitektur selalu dinamis mengikuti perubahan jaman. Gaya masa kini mulai menyesuaikan perkembangan teknologi. Berbagai ide gagasan mencoba material-material baru untuk mengusung bangunan yang Ramah Lingkungan. Tidak ada standard satuan pasti dalam menentukan tren arsitektur di tahun ini, karena desain, kebutuhan dan selera orang pasti berbeda.

Kita akan mencoba di Tahun 2017 ini tetap mengusung gaya bangunan berkonsep eco-green. Tren tahun-tahun belakangan digadang-gadang masih menjadi konsep dasar dalam mendesain bangunan meskipun pergeseran tren ini sedikit mengalami perubahan.

Penghematan energi menjadi isu yang berkembang karena adanya krisis energi global. Konsumsi energi berbanding lurus dengan biaya penggunaan semua material alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Kemudian, yang terjadi adalah penghematan besar-besaran di semua aspek termasuk juga pada segi bangunan, baik dari segi arsitektur serta desain.

Desain bangunan futuristik yang dahulu banyak diprediksi justru cenderung pada desain natural, kembali merespon alam dan memelihara alam. Kekayaan Indonesia sangat melimpah, dari sisi ini justru menjadi nilai yang harus dipertahankan. Pemanfaatan sumber alam justru penyatuan bangunan manusia yang menyatu dengan alam, sedikit melakukan eksplorasi material tetapi menyatukan alam sebagai ruangan.

Konsep Green Building

Lebih dari 60% emisi gas buang yang terdiri dari senyawa CO2, SO2 dan gas metana dihasilkan dari sektor industri termasuk didalamnya sektor pembangunan Real Estate. Secara tidak langsung membangun konsentrasi baru aktivitas manusia dalam suatu kawasan, membentuk pola baru pada lingkungan, menumbuhkan banyak bangunan baru, meningkatkan mobilitas dan membuka aksesbilitas suatu kawasan, serta merubah dan menghabiskan lahan terbuka hijau menjadi sebuah hutan perkerasan.

Oleh karenanya bisnis sektor properti dan real estate dalam pengembangan rumah saat ini telah bergeser kearah tren berkelanjutan (sustainable). Bertambahnya penduduk berarti bertambahnya kebutuhan perumahan, namun ketersedian lahan yang terbatas sehingga daya dukung lingkungan menjadi minim. Di faktor lain, makin diminatinya properti yang mengusung konsep hijau dan berkelanjutan dalam pembangunannnya.

Tentunya ini akan menjadi langkah awal kesadaran kita akan lingkungan. Mungkin peran arsitek disini juga sangat dibutuhkan dalam terciptanya tren arsitektur 2017. Mari kita menata ulang alam ke dalam desain untuk menghasilkan komposisi-komposisi yang baru dan berbagai solusi.

Perpaduan Arsitektur Modern dengan Khas Daerah

Arsitektur khas daerah Indonesia begitu kaya, Rumah Joglo dan Limasan milik Jawa, Rumah Badui di Banten, Rumah Kebaya milik Betawi, serta rumah khas yang lainnya. Kesadaran akan green building perlahan akan tercipta, begitupun dengan gaya arsitektur khas tradisisional.

Perpaduan bangunan tradisional dengan modern berkesan lebih kontemporer yang bernuansa asri pedesaan. Dalam aplikasinya perpaduan ini dapat mencampurkan unsur kayu dan logam, misalnya pada desain dapur. Kombinasi tersebut akan menciptakan kesan netral, nyaman dan casual.

Konsep lokalitas tradisional diharapkan akan populer juga pada tahun ini karena kecenderungan masyarakat untuk membuat lingkungan dan hunian yang lebih hidup, melalui kenangan masa lalu dan masa depan. Lokalitas ini dapat menjadi kunci para arsitek untuk bersaing dengan arsitek asing.

Nurwick

Editor
Sunardi, ST, MEng
Lecturer PPI Madiun https://ppi.ac.id/

Comments are closed.